Selasa, 18 Januari 2011

Terapkan Budaya Antri !


Sekarang budaya antri sudah tidak diperhatikan oleh kebanyakan masyarakat indonesia, dimana - dimana selalu tidak rapih karena budaya antri yang pernah ada kini sudah memudar, kebanyakan masyarakat sudah tidak memiliki kesadaran dalam dirinya sendiri untuk melakukan sesuatu hal, bahkan sekarang pun sudah ada tulisan " diharap antri" masih saja ada orang-orang yang tidak memperdulikan hal tersebut kesadaran untuk rasa kebersamaan nya tidak ada lagi, semua hanya mementingkan perihal diri masing - masing saja. Contoh kecil dari budaya antri yaitu apabila kita berada di jalan raya, kalangan masyarakat mungkin pernah melihat dan mengalami sendiri bagaimana kemacetann dan kesemrawutan terjadi karena malasnya pengemudi motor, mobil pribadi dan kendaraan umum seperti bus berjalan di jalurnya sendiri, malahan ingin saling mendahului dan kalau bisa merebut jalur hak orang lain. Terkadang saking tidak sabarnya lampu merah masih menyala kendaraan tersebut langsung nyelonong, yang terakhir terkadang saya juga melihat mobil yang suka tetap berjalan ketika di kawasan dekat rel kereta apa padahal palang sudah menutup jalan, mending kalau hal ini menyelakakan diri sendiri kalau menyangkut nyawa orang lain bagaimana? hal ini sungguh sangat merugikan banyak pihak. Di negara mana pun semua orang pasti pernah merasakan yang namanya antri. Dari antri di bank, di tempat pembayaran rekening, di loket rumah sakit, loket kereta api, di kasir supermarket, di antrian penumpang busway, dan lain-lain Biasanya kalau di tempat-tempat berupa kantor atau fasilitas umum di ruangan tertutup seperti itu orang cenderung tertib mengikuti arus antrian karena sudah ada pembatas yang menandakan jalur antrian, tapi kalu yang tidak ada penjaganya langsung saja dalam antrian pasti ada yang tidak mengikuti peraturan yang ada. marilah mulai tanamkan budaya antri dari diri sendiri, dan mungkin orang lain yang tidak melakukan mengantri akan malu sendiri pada akhirnya jika kebanyakkan masyarakat sudah menyadari hal tersebut.

Rabu, 12 Januari 2011

Sebagian kecil dari kebudayaan Indonesia.


1. Wayang

Wayang dikenal sejak zaman prasejarah yaitu sekitar 1500 tahun SM Masyarakat Indonesia memelukkepercayaan animisme berupa pemujaan roh nenek moyang yang disebut hyang atau dahyang, yang diwujudkan dalam bentuk arca atau gambar.

Wayang merupakan seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Pulau Jawa dan Bali. Pertunjukan wayang telah diakui oleh Unesco pada tanggal 7 November 2003, sebagai lkarya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan sangat berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).

Ada versi wayang yang dimainkan oleh orang dengan memakai kostum, yang dikenal sebagai wayang orang, dan ada pula wayang yang berupa sekumpulan boneka yang dimainkan oleh dalang. Wayang yang dimainkan dalang ini diantaranya berupa wayang kulit atau wayang golek. Cerita yang dikisahkan dalam pagelaran wayang biasanya berasal dari Mahabrata dan Ramayanna.

Pertunjukan wayang di setiap negara memiliki teknik dan gayanya sendiri, dengan demikian wayang Indonesia merupakan buatan orang Indonesia asli yang memiliki cerita, gaya dan dalang yang luar biasa.

Kadangkala repertoar cerita panji dan cerita Menak (cerita-cerita Islam) dipentaskan pula.

Wayang, oleh para pendahulu negeri ini sangat mengandung arti yang sangat dalam. Sunan Kali Jaga dan Raden Patah sangat berjasa dalam mengembangkan Wayang. Para Wali di Tanah Jawa sudah mengatur sedemikian rupa menjadi tiga bagian. Pertama Wayang Kulit di Jawa Timur, kedua Wayang Wong atau Wayang Orang di Jawa Tengah, dan ketiga Wayang Golek di Jawa Barat. Masing masing sangat bekaitan satu sama lain. Yaitu "Mana yang Isi(Wayang Wong) dan Mana yang Kulit (Wayang Kulit) harus dicari (Wayang Golek)

2. Reog Ponorogo

Pada dasarnya ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal-usul Reog dan Warok, namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak rekan Cina rajanya dalam pemerintahan dan prilaku raja yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit akan berakhir. Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan dimana ia mengajar anak-anak muda seni bela diri, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan lagi kerajaan Majapahit kelak. Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan "sindiran" kepada Raja Bra Kertabumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog.

Dalam pertunjukan Reog ditampilkan topeng berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai "Singa Barong", raja hutan, yang menjadi simbol untuk Kertabumi, dan diatasnya ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para rekan Cinanya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya. Jatilan, yang diperankan oleh kelompok penari Gemblak yang menunggangi kuda-kudaan menjadi simbol kekuatan pasukan Kerajaan Majapahit yang menjadi perbandingan kontras dengan kekuatan warok, yang berada dibalik topeng badut merah yang menjadi simbol untuk Ki Ageng Kutu, sendirian dan menopang berat topeng singabarong yang mencapai lebih dari 50kg hanya dengan menggunakan giginya. Populernya Reog Ki Ageng Kutu akhirnya menyebabkan Kertabumi mengambil tindakan dan menyerang perguruannya, pemberontakan oleh warok dengan cepat diatasi, dan perguruan dilarang untuk melanjutkan pengajaran akan warok. Namun murid-murid Ki Ageng kutu tetap melanjutkannya secara diam-diam. Walaupun begitu, kesenian Reognya sendiri masih diperbolehkan untuk dipentaskan karena sudah menjadi pertunjukan populer diantara masyarakat, namun jalan ceritanya memiliki alur baru dimana ditambahkan karakter-karakter dari cerita rakyat Ponorogo yaitu Kelono Sewondono, Dewi Songgolangit, and Sri Genthayu.

Versi resmi alur cerita Reog Ponorogo kini adalah cerita tentang Raja Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri, Dewi Ragil Kuning, namun ditengah perjalanan ia dicegat oleh Raja Singabarong dari Kediri. Pasukan Raja Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak Kerajaan Ponorogo Raja Kelono dan Wakilnya Bujanganom, dikawal oleh warok (pria berpakaian hitam-hitam dalam tariannya), dan warok ini memiliki ilmu hitam mematikan. Seluruh tariannya merupakan tarian perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Ponorogo, dan mengadu ilmu hitam antara keduanya, para penari dalam keadaan 'kerasukan' saat mementaskan tariannya.

Hingga kini masyarakat Ponorogo hanya mengikuti apa yang menjadi warisan leluhur mereka sebagai pewarisan budaya yang sangat kaya. Dalam pengalamannya Seni Reog merupakan cipta kreasi manusia yang terbentuk adanya aliran kepercayaan yang ada secara turun temurun dan terjaga. Upacaranya pun menggunakan syarat-syarat yang tidak mudah bagi orang awam untuk memenuhinya tanpa adanya garis keturunan yang jelas. mereka menganut garis keturunan Parental dan hukum adat yang masih berlaku.



3. batik

Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yan

g bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta

4. Angklung

Tidak ada petunjuk sejak kapan angklung digunakan, tetapi diduga bentuk primitifnya telah digunakan dalam kultur Neolitikum yang berkembang di Nusantara sampai awal penanggalan modern, sehingga angklung merupakan bagian dari relik pra-Hinduisme dalam kebudayaan Nusantara.

Catatan mengenai angklung baru muncul merujuk pada masa Kerajaan Sunda (abad ke-12 sampai abad ke-16). Asal usul terciptanya musik bambu, seperti angklung berdasarkan pandangan hidup masyarakat Sunda yang agraris dengan sumber kehidupan dari padi (pare) sebagai makanan pokoknya. Hal ini melahirkan mitos kepercayaan terhadap Nyai Sri Pohaci sebagai lambang Dewi Padi pemberi kehidupan (hirup-hurip). Masyarakat Baduy yang dianggap sebagai sisa-sisa masyarakat Sunda asli, menerapkan angklung sebagai bagian dari ritual mengawali penanaman padi. Permainan angklung gubrag diJasinga, Bogor, adalah salah satu yang masih hidup sejak lebih dari 400 tahun lampau. Kemunculannya berawal dari ritus padi. Angklung diciptakan dan dimainkan untuk memikat Dewi Sri turun ke bumi agar tanaman padi rakyat tumbuh subur.

Jenis bambu yang biasa digunakan sebagai alat musik tersebut adalah bambu hitam (awi wulung) dan bambu putih (awi temen). Tiap nada (laras) dihasilkan dari bunyi tabung bambunya yang berbentuk bilah (wilahan) setiap ruas bambu dari ukuran kecil hingga besar.

Dikenal oleh masyarakat sunda sejak masa Kerajaan Sunda, di antaranya sebagai penggugah semangat dalam pertempuran. Fungsi angklung sebagai pemompa semangat rakyat masih terus terasa sampai pada masa penjajahan, itu sebabnya pemerintah Hindia Belanda sempat melarang masyarakat menggunakan angklung, pelarangan itu sempat membuat popularitas angklung menurun dan hanya di mainkan oleh anak- anak pada waktu itu.

Selanjutnya lagu-lagu persembahan terhadap Dewi sri tersebut disertai dengan pengiring bunyi tabuh yang terbuat dari batang-batang bambu yang dikemas sederhana yang kemudian lahirlah struktur alat musik bambu yang kita kenal sekarang bernama angklung. Demikian pula pada saat pesta panen dan seren taun dipersembahkan permainan angklung. Terutama pada penyajian Angklung yang berkaitan dengan upacara padi, kesenian ini menjadi sebuah pertunjukan yang sifatnya arak-arakan atau helaran, bahkan di sebagian tempat menjadi iring-iringan Rengkong dan Dongdang serta Jampana (usungan pangan) dan sebagainya.

Dalam perkembangannya, angklung berkembang dan menyebar ke seantero Jawa, lalu ke Kalimantan dan Sumatera. Pada 1908 tercatat sebuah misi kebudayaan dari Indonesia ke Thailand, antara lain ditandai penyerahan angklung, lalu permainan musik bambu ini pun sempat menyebar di sana.

Bahkan, sejak 1996, Udjo Ngalagena —tokoh angklung yang mengembangkan teknik permainan berdasarkan laras-laras pelog, salendro, dan madenda— mulai mengajarkan bagaimana bermain angklung kepada banyak orang dari berbagai komunitas.






Selasa, 04 Januari 2011

terapkan hidup sehat sedini mungkin!

Pada era sekarang yang dimana saja cepat saji instan dan sebagainya semuanya apalagi dalam makanan
zaman sekarang banyak sekali fastfood memang semua ini memudahkan pada pengguna yang serba instan namun dari segi buruk nya banyak sekali yang dapat berdampak dari fastfood tersebut, alangkah baiknya kita yang ingin hidup sehat memanage semua dari titik nol atau sedini mungkin, jaga dan rawat untuk cucu kita kelak
terapkan hidup sehat dengan berolahraga secara teratur, makan dan minum serat serat alami, konsumsi jus sayur dan buah setiap hari :D

kenali diri anda sekarang!

ASPEK-ASPEK DIRI atau KEPRIBADIAN :

POTRET DIRI atau CITRA DIRI

  • POTRET DIRI adalah gambaran tentang kelebihan dan kekurangan yang dimiliki diri. Citra diri didapat dari persepsi kita pada tingkah laku kita, pada kejadian-kejadian yang dialami dan reaksi lingkungan terhadap tingkah laku kita.
  • Beberapa cara mengenal diri :
    • mengikuti training, membaca buku, atau merenung (berinstrospeksi).
    • mencari umpan balik atau membicarakannya dengan orang lain.
  • Ada potret diri IDEAL (yang diinginkan-diharapkan) dan potret diri AKTUAL (kenyataan). Perbedaan yang terlalu jauh antar keduanya memunculkan perasaan tidak aman-tidak bahagia.

Berdasarkan pengenalannya, dikenal 4 kategori potret diri, yaitu :

  • bagian dari diri yang saya ketahui dan diketahui oleh orang lain
  • bagian dari diri yang saya tidak ketahui tapi diketahui oleh orang lain
  • bagian dari diri yang saya ketahui tapi tidak diketahui oleh orang lain
  • bagian dari diri yang tidak saya ketahui dan tidak diketahui oleh orang lain

E M O S I :

  • Senang, bangga, murung, terharu, marah, sedih, takut, khawatir, iri, bersalah dan lain-lain
  • Kata sifat yang menggambarkan aspek emosi : hangat, pemarah, pemurung, periang, spontan,peka
  • Emosi yang positif dan negatif dapat digunakan secara konstruktif maupun destruktif.
  • Emosi yang diekspresikan secara kurang terkendali melegakan diri sendiri, tapi merugikan lingkungan, yang pada akhirnya akan merugikan diri sendiri juga.
  • Emosi yang terlalu banyak dipendam akan memunculkan stress yang dapat merugikan diri sen-diri.
  • Orang yang tindakannya banyak didasari oleh emosi disebut emosional, dengan ciri sbb:
    • meledak-ledak
    • mengambil keputusan berdasarkan selera suka-tidak suka atau kasihan.
  • Langkah-langkah dalam mengolah kehidupan emosi :
    • Sadari emosi
    • Kenali gejalanya, identifikasi jenisnya, kenali kekuatannya, cari sebab-sebabnya (dari dalam – luar diri), kenali ungkapannya (ekspresi wajah, kata-kata, nada bicara, sikap tubuh).
    • Kendalikan emosi
    • Terima kenyataan, pertimbangkan, temukan pengungkapan yang tepat :
      • mengapa, kepada siapa, bagaimana, bilamana, di mana
      • menahan, mengalihkan, mengungkapkan
    • Cari umpan baliknya :Sadari dampak dari keputusan dan tindakan, pelajari akibatnya bagi diri dan lingkungan.

R A S I O :

  • pengetahuan, pemikiran, gagasan, wawasan, kemampuan untuk mengendalikan
  • Kata sifat yang menggambarkan aspek ratio : kritis, pandai, kreatif, pelupa
  • Makin dewasa seseorang, aspek rationya makin berkembang dan makin mampu mengendalikan (dalam arti menemukan cara yang tepat untuk mengekspresikan) emosi dan dorongannya.
  • Orang yang tindakannya banyak didasari oleh rasio disebut rasional, dengan ciri sbb. :
    • obyektif – berdasarkan fakta,
    • menggunakan dasar pertimbangan untung-rugi, benar-salah, baik-buruk.
  • Dalam situasi kerja, kita diharapkan bersikap rasional. Kalau sampai emosi terkena, diharap-kan kita dapat menahan dan mengendalikannya.

DORONGAN :

  • Niat, semangat, kemauan, gairah, motivasi
  • Kata sifat yang menggambarkan aspek dorongan : rajin, ulet, tekun, ambisius, tegar, malas, terburu-buru.
  • Dorongan muncul karena ada kebutuhan (primer dan sekunder), sedangkan target, keinginandan harapan adalah pemberi arah terhadap dorongan
  • Orang yang tindakannya banyak didasari oleh dorongan disebut impulsif, dengan ciri sbb. :
    • tidak bisa menunda keinginan
    • sering memaksakan kehendak

KEPERCAYAAN DIRI

  • Perasaan positif terhadap kemampuan dan kekuatan sendiri. Percaya diri tidak sama dengan menyombongkan diri. Banyak orang bersikap sombong untuk menutupi tasa rendah dirinya. Percaya diri berarti menyadari kelebihan diri dan mensyukurinya.
  • Lawan dari rasa percaya diri adalah minder atau rendah diri (merasa diri kecil, tidak berharga, tidak berdaya menghadapi lingkungan, takut salah dalam derajat yang ekstrim, selalu merasa diri kurang dibandingkan dengan orang lain, kurang punya pendirian tetap).
  • Kepercayaan diri terbentuk melalui pengalaman hidup.
  • Kepercayaan diri merupakan modal untuk bekerja secara mandiri, orang yang percaya diri menyadari keinginannya dan berusaha untuk mewujudkannya.

PERAN atau ROLE

  • kumpulan tingkah laku yang ditunjukkan oleh orang dalam posisi tertentu di berbagai lingkungan atau situasi (di keluarga, di tempat kerja, dll). Contoh : seorang laki-laki yang sudah menikah mempunyai peran sebagai suami dan ayah di keluarga, sebagai atasan, rekan kerja atau bawahan di tempat kerja.
  • Tuntutan peran adalah ciri-ciri sifat, tingkah laku yang diharapkan dari suatu peran tertentu. Misalnya: tuntutan dari peran ayah antara lain : membiayai anak, menyediakan waktu untuk anak.
  • Tuntutan dari peran pemimpin antara lain : mengarhkan dan membina bawahan.
  • Tuntutan peran terhadap suatu posisi atau jabatan di dalam organisasi disepakati dalam bentuk JOB DESCRIPTION.
  • Tuntutan peran yang DISADARI seseorang dan yang DIHARAPKAN dari lingkungan, mungkin SAMA, mungkin BERBEDA. Makin kecil perbedaan tuntutan peran yang disadari dan yang diharapkan lingkungan, makin lancar pergaulan, komunikasi dan kerja sama di antara orang-orang tersebut.

SIFAT

ASAL-USUL SIFAT :

  • Keturunan : pembawaan sejak lahir – watak
  • Lingkungan : keluarga, pendidikan, pengalaman
  • Kehendak bebas : kebebasan untuk memilih, memberi arti.

PERUBAHAN SIFAT :

  • Sifat yang sudah terbentuk sekian lama tidak bisa diubah dalam waktu singkat.
  • Sifat yang sulit diubah, bertapa pun kita berusaha, disebut WATAK
  • Kita perlu membedakan sifat mana yang bisa diubah dan mana yang tidak, menerima yang tidak dapat diubah, berani merubah yang memang dapat diubah.


2 tipe manusia

Dilema antara pengetahuan dan pengenalan diri bisa kita lihat salah satu contohnya pada dua tipe manusia, yaitu pemikir dan penulis. Tidak setiap pemikir menjadi penulis (pandai menulis dengan baik, mengalir lancar dan enak dibaca); juga tidak setiap penulis menjadi pemikir (berkemampuan membangun konstruksi pengetahuan yang tertata tertib dan mendalam).

Di kalangan pemikir (baca: intelektual) secara umum terdapat dua tipe yang terkait dengan pengetahuan dan pengenalan diri. Pertama, pemikir yang mengabdikan hidupnya demi pengembangan ilmu itu sendiri, ini terbagi menjadi dua subtipe: mereka yang memang energi minimalnya cocok dengan bidang yang digelutinya dan mereka yang lebih dimotivasi hasratnya semata pada bidang itu.

Untuk subtipe pemikir yang kedua, selain ilmu diperoleh tidak semudah pemikir subtipe pertama, ilmu yang digelutinya pun hanya memperkenalkan dirinya kepada berbagai hasrat dalam dirinya. Pada pemikir subtipe pertama, selain mudah mendalami ilmu yang memang menjadi “energi minimal”nya, ilmu yang dipelajarinya berpotensi mengantarkannya pada pengenalan diri.

Permasalahannya, sering kali mereka lebih antusias mengkaji ilmu yang digandrunginya ketimbang berefleksi ihwal “energi minimal”nya. Misal, kita lebih mudah belajar fisika daripada bahasa (seperti Einstein). Pengenalan dasar “energi minimal” dapat menjadi jalan pembuka pengenalan diri sendiri seperti yang dikemukakan Socrates.

Di sisi lain, ada tipe pemikir yang menyerahkan diri jadi penampung gagasan-gagasan orang lain, menjadikan dirinya sendiri tak ubahnya ensiklopedia berjalan. Tahu banyak hal, tapi hanya sebagai kumpulan kutipan. Dia asyik menggeluti pemikiran orang lain, tapi tak pernah melahirkan pengetahuan (yang seharusnya bisa dilahirkan dari pengenalannya akan diri sendiri).

Di kalangan penulis, secara umum ada satu gejala umum terkait dilema ini, yaitu penulis yang memiliki “energi minimal” dalam mengolah kata-kata, tetapi tidak menjadi pemilik dari pengetahuan yang dituliskannya.

Menulis sudah menyerupai sebuah keterampilan atau kriya baginya. Penulis seperti ini sangat terampil mengolah kepingan informasi menjadi sebuah tulisan yang bagus: entah dari ensiklopedi, kamus, internet, dan sebagainya. Namun, bukan berarti penulis itu menggunakan pengetahuan yang dituliskannya untuk mengenali dirinya.

Penulis seperti ini biasanya lebih asyik mengolah kata-kata, merangkai kalimat, tetapi belum tentu punya kemampuan membangun suatu konstruksi pengetahuan yang integral dan komprehensif. Pengetahuan di kepalanya lebih menyerupai puzzle yang tidak bersesuaian satu sama lain dan mengambang.

BAAK GUNADARMA ( Biro Administrasi akademik dan kemahasiswaan)

baak

BAAK GUNADARMA

BAAK adalah kepanjangan dari Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan bagi mahasiswa/i Universitas Gunadarma. BAAK berfungsi sebagai biro yang menangani segala sesuatu yang berkaitan dengan semua penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar dan administrasi akademik bagi mahasiswa/i Universitas Gunadarma. BAAK memberikan pengumuman-pengumuman yang sangat bermanfaat dan terbaru untuk kelancaran proses kegiatan di Universitas Gunadarma. Adapun bagian-bagian dari BAAK adalah sebagai berikut :

1. Bagian Ujian Semester dan Bank Soal.

Setiap mahasiswa bisa mengecek jadwalujian semester, bahkan bank soal yang mungkin disediakan didalam BAAK itu sendiri

2. BAAK Fakultas

(Ilmu Komputer, Ekonomi, Teknik Sipil & Perencanaan,Teknologi Industri, Psikologi, dan Sastra).

Pada pilihan ini, kita bisa melihat fakultas apa saja yang
terdapat dalam Universitas Gunadarma

3. Bagian Koordinasi Perkuliahan:

* Sub Bagian Jadwal Kuliah
* Sub Bagian Koordinasi Mata Kuliah dan Penasihat Akademik;
* Sub Bagian Penghubung dan Pendamping Dosen.

4. Bagian Monitoring Kuliah

* Sub Bagian Monitoring Kehadiran Dosen.
* Sub Bagian Monitoring Kehadiran Mahasiswa.

TENTANG BAAK
Saya akan menjelaskan tentang BAAK Gunadarma.

* Profil BAAK
Terdapat penjelasan dari profil BAAK itu sendiri

* Struktur BAAK
Berisikan tentang Sub Fakultas, Sub Koordinasi Perkuliahan, Sub Monitoring
Perkuliahan, Sub Ujian.

* Lokasi BAAK
Adanya penjelasan mengenai lokasi dimana letak BAAK tersebut.

Fitur-fitur pada BAAK
Setelah saya menjelaskan tentang Gunadarma, sekarang saya akan menjelaskan mengenai fitur apa saja yang terdapat didalam BAAK itu sendiri. berikut adalah fitur-fitur yang terdapat didalam BAAK Gunadarma:

Home

* Fitur Home
Fitur home sendiri digunakan untuk mengetahui jadwal dan kalender akademik
mahasiswa.

* Kalender akademik
didalamnya menampilkan tanggal-tanggal penting serta sejenisnya.
contoh:
tanggal pelaksanaan UTS, libur semester, kegiatan kampus, dan sejenisnya.

* Jadwal akademik
Menampilkan jadwal akademik Perkuliahan PTA 2010/2011, UAS ATA 2009/2010,
Ujian Utama ATA 2009/2010, Daftar Ulang Jadwal Pengisian KRS PTA 2010/2011

* Info Mahasiswa
Menyediakan kolom Pencarian data yang dimilik oleh BAAK. apabila terjadi
kesalahan nama ataupun penempatan kelas, segera hubungi BAAK (lihat lokasi).

* News berisikan
Memaparkan pengumuman-pengumuman penting dari Universitas Gunadarma.

* Kontak Kami
Disediakan kolom bagi mahasiswa. terletak dibagian kiri bawah, digunakan untuk
mengirimkan pesan ke BAAK apabila ada keluhan dan semacamnya.

SITUS SAP

Apabila membuka Situs SAP, secara otomatis tampilan akan berpindah ke link http://sap.gunadarma.ac.id

SAP atau Satuan Acara Perkuliahan adalah pembagian materi suatu matakuliah disetiap pertemuan. Berisi rincian materi kuliah serta tujuan belajarnya, buku-buku acuan untuk belajar. Tujuan belajar itu sendiri ialah apa yang telah dikuasai oleh mahasiswa selama mendapat materi perkuliahan.
Setiap mata kuliah memiliki Satuan Acara Pengajaran (SAP). dikarenakan adanya penjabaran secara rinci mengenai rencana perkuliahan. SAP harus memuat unsur-unsur sebagai berikut:

* Kode, nomor, serta nama mata kuliah.
* Kedudukan mata kuliah (Mata Kuliah Umum (MKU), Mata Kuliah Dasar
Keahlian(MKDK)dan Mata Kuliah Keahlian (MKK))
* Semester dan tahun mata kuliah yang diajarkan.
* Bobot kredit.
* Tujuan mata kuliah.
* Mata Kuliah prasyarat (bilamana perlu).
* Nama pengajar.
* Waktu dan tempat kuliah
* Rincian acara perkuliahan dan bahan bacaan wajib serta anjuran.
* Cara mengevaluasi proses belajar-mengajar.

Fitur dalam SAP (Satuan Acara Perkuliahan)
fitur | BAAK Online | Halaman Utama | Daftar SAP | Search SAP | Daftar Koordinator | Back |

FAQ PADA BAAK

Sama halnya seperti SAP, apabila kita membuka fitur FAQ, tampilan akan pindah ke link http://ugpedia.gunadarma.ac.id/category/54/baak.html
Dalam link ini, terdapat banyak informasi pertanyaan-pertanyaan dari seluruh mahasiswa tentang ujian susulan, ketidak aktifan kuliah, cuti kuliah dan sebagainya.

BUKU PEDOMAN PADA BAAK
Buku pedoman sendiri memiliki fitur-fitur sebagai berikut:

* Buku Pedoman Penyusunan Silabus
* Buku Pedoman Penyusunan SAP
* Buku Pedoman Proses Belajar Mengajar
* Buku Pedoman PA & Walikelas
* Buku Pedoman Kemajuan Belajar
* Buku Pedoman Tata Krama Dosen
* Buku Pedoman Tata Krama Mahasiswa

SITUS JURUSAN

Kita dapat melihat semua jurusan yang ada di dalam naungan Universitas Gunadarma. Jurusan-jurusan tersebut diantaranya:

Ilmu Komputer, terdapat jurusan:

*Sistem Komputer dan Teknik Komputer

*Sistem Informasi dan Manajemen Informasi

Ekonomi, terdapat jurusan:

*Manajemen

*Akutansi

Teknologi Industri, terdapat jurusan:

*Teknik Informatika

*Teknik Elektro

*Teknik Industri

*Teknik Mesin

Teknik Sipil dan Perencanaan, terdapat jurusan:

*Teknik Sipil

*Teknik Arsitektur

Psikologi, hanya ada jurusan Psikologi

Sastra, hanya ada jurusan Sastra Inggris

Diploma, dijenjang ini terdapat jurusan:

*Kebidanan

*Teknik Komputer

*Manajemen Keuangan

*Manajemen Pemasaran

*Akutansi

Kelebihan BAAK

Didalamnya terdapat banyak kemudahan akses bagi mahasiswa untuk terkoneksi dengan dunia kampus hanya dengan satu sentuhan yang dikemas secara mudah oleh BAAK.
Setiap mahasiswa bisa mengetahui kalender akademi, jadwal UTS, libur, pengumuman-pengumuman dan sebagainya. Tiap mahasiswa juga dapat mengetahui jurusan-jurusan yang ada di Universitas Gunadarma. Melalui BAAK pula setiap mahasiswa bisa menyampaikan keluhan-keluhan yang mungkin ingin disampaikan. Keluhan ini nantinya akan ditampung oleh BAAK itu sendiri.

Kekurangan BAAK

Kita tidak bisa melihat apa yang ditampilkan oleh Struktur BAAK yang berisikan tentang Sub Fakultas, Sub Koordinasi Perkuliahan, Sub Monitoring Perkuliahan, Sub Ujian dan Lokasi BAAK pada saat membuka profil BAAK itu sendiri. Jadi kekurangan BAAK terletak pada fitur Tentang BAAK. selain itu pula, tampilan BAAK sendiri masih terasa kaku.

teori dalam psikologi

1. Psikologi Fungsional

Menurut William James ahli psikologi yang lahir pada tanggal 1 November 1842 di New York city, meninggal pada tanggal 16 agustus 1910 di Mount Chocura, New Hampshire, Amerika Serikat.

Ia mendirikan salah satu laboratorium yang pertama didunia pada 1875. Sttudinya yang utama dalam psikologi yang ditulisnya dalam bukunya ‘Principles Of Psychology’ (1890) yang digunakan oleh psikologi modern. bersama-sama dengan John Dewey, James mendirikan aliran fungsionalisme dan bersamaan dengan itu James juga merupakan pendukung aliran evolusionisme.

Teori emosi yang dikemukakan oleh William James (Teori James-Lange) adalah sebuah teori yang menjelaskan hubungan antara perubahan fisiologis dengan keadaan-keadaan emosional. James mengatakan bahwa emosi adalah hasil persepsi seseorang terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh sebagai respons terhadap rangsang-rangsang yang dating dari luar.

Teori James tentang kesadaran dan konsep diri(self) kiranya perlu dikemukakan secara khusus. Dia melihat kesadaran sebagai adaptasi manusia dalam usahanya mempertahankan jenis dan dirinya. Berdasarkan konsep tentang kesadaran yang dinamis ini, maka James mengemukakan bahwa hakikat psikologi pada manusia adalah dinamis.

Tentang ‘diri’, James membedakan 2 aspek yang berbeda tetapi tidak terpisahkan yaitu ‘aku’ (I) dan ‘aku sosial’ (social me). ‘ aku’ adalah diri sebagai yang mengetahui sesuatu, ‘aku sosial’ adalah diri sebagai suatu yang diketahui secara material, social maupun spiritual.

2.Psikologi Behaviourisme

a. Ivan Petrovich Pavlov(1849-1936)

Sebenarnya dia bukan seorang sarjana psikologi dan dia pun tidak mau disebut sebagai ahli psikologi, karena ia adalah seorang sarjana ilmu faal yang fanatic. Cara berfikirnya adalahj sepenuhnya cara berfikir ahli ilmu faal, bahkan ia sangat anti terhadap psikologi karena dianggap kurang ilmiah. Sekalipun demikian, peranan Pavlov dalam psikologi sangat penting, karena studinya mengenai refleks-refleks akan merupakan dasar bagi perkembangan aliran psikologi behaviorisme

b.Thorndike

Menurut Thorndike (1911), salah seorang pendiri aliran tingkah laku, belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan, atau gerakan) dan respons (yang juga bisa berupa pikiran, perasaan, atau gerakan). Jelasnya, menurut Thorndike, perubahan tingkah laku boleh berwujud sesuatu yang konkret (dapat diamati), atau yang nonkonkret (tidak bisa diamati).

Meskipun Thorndike tidak menjelaskan bagaimana caranya mengukur berbagai tingkah laku yang nonkonkret (pengukuran adalah satu hal yang menjadi obsesi semua penganut aliran tingkah laku), tetapi teori Thorndike telah banyak memberikan inspirasi kepada pakar lain yang datang sesudahnya. Teori Thorndike disebut sebagai "aliran koneksionis" (connectionism).

Prosedur eksperimennya ialah membuat agar setiap binatang lepas dari kurungannya sampai ke tempat makanan. Dalam hal ini apabila binatang terkurung, maka binatang ini sering melakukan bermacam-macam prilaku, seperti menggigit, menggosokkan badannya ke sisi-sisi kotak, dan cepat atau lambat binatang itu tersandung pada palang sehingga kotak terbuka dan binatang itu akan lepas ke tempat makanan.

c.Skinner

Skinner (1968) yang datang kemudian merupakan penganut paham neobehavioris yang mengalihkan dari laboratorium ke praktik kelas. Skinner mempunyai pendapat lain lagi, yang ternyata mampu mengalahkan pamor teori Hull dan Guthrie. Hal ini mungkin karena kemampuan Skinner dalam "menyederhanakan" kerumitan teorinya serta menjelaskan konsep-konsep yang ada dalam teorinya tersebut. Menurut Skinner, deskripsi hubungan antara stimulus dan respons untuk menjelaskan perubahan tingkah laku (dalam hubungannya dengan lingkungan) menurut versi Watson tersebut adalah deskripsi yang tidak lengkap. Respons yang diberikan oleh siswa tidaklah sederhana itu, sebab pada dasarnya setiap stimulus yang diberikan berinteraksi satu dengan lainnya, dan interaksi ini akhirnya mempengaruhi respons yang dihasilkan. Sedangkan respons yang diberikan juga menghasilkan berbagai konsekuensi, yang pada gilirannya akan mempengaruhi tingkah laku siswa.

Oleh karena itu, untuk memahami tingkah laku siswa secara tuntas, diperlukan pemahaman terhadap respons itu sendiri, dan berbagai konsekuensi yang diakibatkan oleh respons tersebut.

d.Watson

Berbeda dengan Thorndike, menurut Watson, pelopor yang datang sesudah Thorndike, stimulus dan respons tersebut harus berbentuk tingkah laku yang "bisa diamati" (observable). Dengan kata lain, Watson mengabaikan berbagai perubahan mental yang mungkin terjadi dalam belajar dan menganggapnya sebagai faktor yang tidak perlu diketahui. Bukan berarti semua perubahan mental yang terjadi dalam benak siswa tidak penting. Semua itu penting, Akan tetapi faktor-faktor tersebut tidak bisa menjelaskan apakah proses belajar sudah terjadi.

Hanya dengan asumsi demikianlah, menurut Watson, dapat diramalkan perubahan apa yang bakal terjadi pada siswa. Hanya dengan demikian pula psikologi dan ilmu tentang belajar dapat disejajarkan dengan ilmu-ilmu lain seperti fisika atau biologi yang sangat berorientasi pada pengalaman empiris.

Berdasarkan uraian ini, penganut aliran tingkah laku lebih suka memilih untuk tidak memikirkan hal-hal yang tidak bisa diukur, meskipun mereka tetap mengakui bahwa semua hal itu penting.

Tiga pakar lain adalah Clark Hull, Edwin Guthrie, dan B.F. Skinner. Seperti kedua pakar terdahulu, ketiga orang yang terkahir ini juga menggunakan variabel stimulus-respons untuk menjelaskan teori-teori mereka. Namun, meskipun ketiga pakar ini mendapat julukan yang sama, yaitu pendiri aliran tingkah laku (neo behaviorist), mereka berbeda satu sama lain dalam beberapa hal seperti diuraikan berikut.

3. Psikologi Gestalt

Sekolah psikologi ini di dirikan di Jerman tahun 1912 oleh Max Wertheimer (1880-1943) dan koleganya Kurt Koffta (1886-1994). Ahli psikologi ini merasa bahwa strukturalis terlalu kuat dalam memikirkan tentang mind (pikiran) yang dibangun dari dasar – dasar sederhana.

Kata Jerman ‘Gestalt’ berarti ‘bentuk’ atau ‘konfigurasi’ dan ahli psikologi menyebutkan bahwa ‘pikiran’ adalah pola menyeluruh dari aktivitas sensori dan hubungannya dan mengorganisasian dalam pola tersebut.

Contohnya : kita mengenali suatu nada ketika nada itu dialihkan ke kunci lain. Elemen telah diubah, tapi pola hubungan tetap sama. Jadi, penekanan dari ahli psikologi Gestalt dalam melawan strukturalis adalah bahwa pengalaman mental tergantung pada pemolaan dan pengorganisasian elemen-elemen dan itu tidak hanya sekedar menggabungkan elemen-elemen itu. Dengan kata lain, menurut ahli psikologi Gestalt, pikiran paling baik dipahami dalam cara elemen-elemen itu diorganisasi.

4. Psikoanalisa (Sigmund Freud)

Freud mengembangkan teknik Psikoanalisis sebagai suatu metode penyembuhan penyakit kejiwaan, dan dia merumuskan teori tentang struktur pribadi manusia yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah teori psikologi yang bersangkutan dengan rasa cemas, mekanisme mempertahankan diri, rasa tertekan, sublimasi dll. Freud mungkin paling terkenal dalam hal pengusulan gagasan bahwa gairah seksual yang tertekan seringkali menjadi penyebab penting dalam hal penyakit jiwa atau neurosis. Dia juga menunjukkan bahwa gairah seksual dan nafsu seksual bermula saat masa kanak-kanak dan bukannya pada saat dewasa.

Dalam teori tentang alam sadar (conscious mind), Freud menjelaskan bahwa alam sadar adalah segala sesuatu yang disadari oleh manusia pada saat-saat tertentu, penginderaan langsung, ingatan, pemikiran, fantasi dan perasaan yang dimiliki manusia. Terkait dengan alam sadar ini adalah apa yang dinamakan oleh Freud sebagai alam pra-sadar, yaitu segala sesuatu yang yang dengan mudah dipanggil ke alam sadar, seperti kenangan-kenangan yang walaupun tidak Anda ingat ketika Anda berfikir, tetapi dapat dengan mudah dipanggil lagi, atau seringkali disebut sebagai “kenangan yang sudah tersedia” (available memory). Tidak ada masalah dengan dua lapisan ini, namun Freud mengatakan ahwa keduanya adalah bagian terkecil dari pikiran.

Adapun bagian terbesarnya adalah alam bawah sadar (unconscious mind). Bagian ini mencakup segala sesuatu yang sangat sulit dibawa ke alam sadar, seperti nafsu dan insting kita serta segala sesuatu yang masuk ke dalamnya karena kita tidak mampu menjangkaunya, seperti kenangan pahit atau emosi yangterkait dengan trauma. Freud berpendapat bahwa alam bawah sadar adalah sumber dari motivasi dan dorongan yang ada dalam diri kita, apakah itu hasrat yangs ederhana seperti makanan atau seks, daya-daya neurotik, atau motif yang mendorong seorang seniman atau ilmuwan berkarya. Namun anehnya, menurut Freud, kita sering terdorong untuk mengingkari atau menghalangi seluruh bentuk motif ini naik ke alam sadar. Oleh karena itu, motif-motif itu kita kenali dalam wujud samar-samar.

5. Psikologi Humanistik (Maslow & Carl Rogers)

Psikologi humanistik merupakan salah satu aliran dalam psikologi yang muncul pada tahun 1950-an, dengan akar pemikiran dari kalangan eksistensialisme yang berkembang pada abad pertengahan. Pada akhir tahun 1950-an, para ahli psikologi, seperti : Abraham Maslow, Carl Rogers dan Clark Moustakas mendirikan sebuah asosiasi profesional yang berupaya mengkaji secara khusus tentang berbagai keunikan manusia, seperti tentang : self (diri), aktualisasi diri, kesehatan, harapan, cinta, kreativitas, hakikat, individualitas dan sejenisnya.

Kehadiran psikologi humanistik muncul sebagai reaksi atas aliran psikoanalisis dan behaviorisme serta dipandang sebagai “kekuatan ketiga “ dalam aliran psikologi. Psikoanalisis dianggap sebagai kekuatan pertama dalam psikologi yang awal mulanya datang dari psikoanalisis ala Freud yang berusaha memahami tentang kedalaman psikis manusia yang dikombinasikan dengan kesadaran pikiran guna menghasilkan kepribadian yang sehat. Kelompok psikoanalis berkeyakinan bahwa perilaku manusia dikendalikan dan diatur oleh kekuatan tak sadar dari dalam diri.

Kekuatan psikologi yang kedua adalah behaviorisme yang dipelopori oleh Ivan Pavlov dengan hasil pemikirannya tentang refleks yang terkondisikan. Kalangan Behavioristik meyakini bahwa semua perilaku dikendalikan oleh faktor-faktor eksternal dari lingkungan.

Dalam mengembangkan teorinya, psikologi humanistik sangat memperhatikan tentang dimensi manusia dalam berhubungan dengan lingkungannya secara manusiawi dengan menitik-beratkan pada kebebasan individu untuk mengungkapkan pendapat dan menentukan pilihannya, nilai-nilai, tanggung jawab personal, otonomi, tujuan dan pemaknaan. Dalam hal ini, James Bugental (1964) mengemukakan tentang 5 (lima) dalil utama dari psikologi humanistik, yaitu:

(1) keberadaan manusia tidak dapat direduksi ke dalam komponen-komponen;

2) manusia memiliki keunikan tersendiri dalam berhubungan dengan manusia lainnya;

(3) manusia memiliki kesadaran akan dirinya dalam mengadakan hubungan dengan orang lain;

(4) manusia memiliki pilihan-pilihan dan dapat bertanggung jawab atas pilihan-pilihanya; dan

(5) manusia memiliki kesadaran dan sengaja untuk mencari makna, nilai dan kreativitas.

Dari pemikiran Abraham Maslow (1950) yang memfokuskan pada kebutuhan psikologis tentang potensi-potensi yang dimiliki manusia. Hasil pemikirannya telah membantu guna memahami tentang motivasi dan aktualisasi diri seseorang, yang merupakan salah satu tujuan dalam pendidikan humanistik. Morris (1954) meyakini bahwa manusia dapat memikirkan tentang proses berfikirnya sendiri dan kemudian mempertanyakan dan mengoreksinya. Dia menyebutkan pula bahwa setiap manusia dapat memikirkan tentang perasaan-persaannya dan juga memiliki kesadaran akan dirinya. Dengan kesadaran dirinya, manusia dapat berusaha menjadi lebih baik. Carl Rogers berjasa besar dalam mengantarkan psikologi humanistik untuk dapat diaplikasian dalam pendidikan. Dia mengembangkan satu filosofi pendidikan yang menekankan pentingnya pembentukan pemaknaan personal selama berlangsungnya proses pembelajaran dengan melalui upaya menciptakan iklim emosional yang kondusif agar dapat membentuk pemaknaan personal tersebut. Dia memfokuskan pada hubungan emosional antara guru dengan siswa

Hasil pemikiran dari psikologi humanistik banyak dimanfaatkan untuk kepentingan konseling dan terapi, salah satunya yang sangat populer adalah dari Carl Rogers dengan client-centered therapy, yang memfokuskan pada kapasitas klien untuk dapat mengarahkan diri dan memahami perkembangan dirinya, serta menekankan pentingnya sikap tulus, saling menghargai dan tanpa prasangka dalam membantu individu mengatasi masalah-masalah kehidupannya. Rogers menyakini bahwa klien sebenarnya memiliki jawaban atas permasalahan yang dihadapinya dan tugas konselor hanya membimbing klien menemukan jawaban yang benar. Menurut Rogers, teknik-teknik asesmen dan pendapat para konselor bukanlah hal yang penting dalam melakukan treatment atau pemberian bantuan kepada klien.

Selain memberikan sumbangannya terhadap konseling dan terapi, psikologi humanistik juga memberikan sumbangannya bagi pendidikan alternatif yang dikenal dengan sebutan pendidikan humanistik (humanistic education). Pendidikan humanistik berusaha mengembangkan individu secara keseluruhan melalui pembelajaran nyata. Pengembangan aspek emosional, sosial, mental, dan keterampilan dalam berkarier menjadi fokus dalam model pendidikan humanistik ini.

6.Psikologi Kognitif

Psikologi kognitif adalah kajian studi ilmiah mengenai proses-proses mental atau pikiran. Bagaimana informasi diperoleh, dipresentasikan dan ditransfermasikan sebagai pengetahuan. Psikologi kognitif juga disebut psikologi pemrosesan informasi. Prinsip dasar psikologi kognitif :

* Belajar aktif

* Belajar lewat interaksi sosial

* Belajar lewat pengalaman sendiri

Teori psikologi kognitif berkembang dengan ditandai lahirnya teori Gestalt (Mex Weitheimer) yang menyatakan bahwa pengalaman itu berstruktur yang terbentuk dalam suatu keseluruhan.

Ada 2 hukum wajib dalam teori Gestalt:

- pragnaz (kejelasan)

- closure (totalitas)

Konsep yang penting dalam teori ini INSIGHT, yaitu: pengmatan atau pemahaman mendadak terhadap hubungan antara bagian-bagian di dalam suatu situasi masalah.

Adapun tokoh-tokoh pada psikologi kognitif ialah Lewin, Jean Piaget, JA Brunner.