Lewin
memberikan penjelasan mengenai peranan penting hubungan pribadi dengan
lingkungan. Meksipun terdapat konstruk
psikologis individu yang sulit ditembus oleh lingkungan luar, lingkungan masih
tetap memiliki kontribusi dalam perkembangan individu. Dalam teori Medan yang digagas Lewin ini, pribadi tak
dapat dipikirkan secara terpisah dari lingkungannya.
Proses
pembudayaan terjadi dalam bentuk pewarisan tradisi budaya dari satu generasi ke
generasi berikutnya dan adopsi tradisi budaya oleh orang yang belum mengetahui
budaya tersebut sebelumnya. Pewarisan tradisi budaya dikenal sebagai proses
enkulturasi sedangkan adopsi tradisi budaya dikenal sebagai proses akulturasi.
Kedua proses tersebut berujung pada pembentukan budaya dalam suatu komunitas.
Proses pembudayaan enkulturasi biasanya terjadi secara informal dalam keluarga,
komunitas budaya suatu suku, atau budaya suatu wilayah.
Proses pembudayaan enkulturasi
dilakukan oleh orang tua atau orang yang dianggap lebih muda. Tata krama, adat
istiadat, keterampilan suatu suku/keluarga biasanya diturunkan kepada generasi
berikutnya melalui proses enkulturasi. Dalam proses ini, seorang individu
mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat-istiadat,
sistem norma, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Proses
enkulturasi sudah dimulai sejak kecil, awalnya dari orang dalam lingkungan
keluarga lalu dari teman-teman bermain.
Sementara itu, proses akulturasi
biasanya terjadi secara formal melalui pendidikan seseorang yang tidak tahu,
diberi tahu dan disadarkan akan keberadaan suatu budaya, dan kemudian orang
tersebut mengadopsi budaya tersebut; misalnya seseorang yang baru pindah ke
tempat baru, maka ia akan mempelajari bahasa, budaya, dan kebiasaan dari
masyarakat ditempat baru tersebut, lalu ia akan berbahasa dan berbudaya, serta
melakukan kebiasaan sebagaimana masyarakat itu. Pendidikan merupakan proses
pembudayaan dan pendidikan juga dipandang sebagai alat untuk perubahan budaya.
Proses pembelajaran di sekolah merupakan proses pembudayaan yang formal (proses
akulturasi). Proses akulturasi bukan semata-mata transmisi budaya dan adopsi
budaya tetapi juga perubahan budaya. Sebagaimana diketahui, pendidikan
menyebabkan terjadinya beragam perubahan dalam bidang sosial, budaya, ekonomi.
politik, dan agama. Namun, pada saat yang bersamaan, pendidikan juga merupakan
alat untuk konservasi budaya-transmisi, adopsi, dan pelestarian budaya.
Mengingat besarnya peran pendidikan dalam proses akulturasi maka pendidikan
menjadi sarana utama pengenalan budaya baru yang kemudian akan diadopsi oleh
sekelompok siswa dan kemudian dikembangkan serta dilestarikan. Budaya baru
tersebut sangat beragam, mulai dari budaya yang dibawa oleh masing-masing
peserta didik dan masing-masing bidang ilmu yang berasal bukan dari budaya
setempat, budaya guru yang mengajar, budaya sekolah, dan Keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar