Sekarang budaya antri sudah tidak diperhatikan oleh kebanyakan masyarakat indonesia, dimana - dimana selalu tidak rapih karena budaya antri yang pernah ada kini sudah memudar, kebanyakan masyarakat sudah tidak memiliki kesadaran dalam dirinya sendiri untuk melakukan sesuatu hal, bahkan sekarang pun sudah ada tulisan " diharap antri" masih saja ada orang-orang yang tidak memperdulikan hal tersebut kesadaran untuk rasa kebersamaan nya tidak ada lagi, semua hanya mementingkan perihal diri masing - masing saja. Contoh kecil dari budaya antri yaitu apabila kita berada di jalan raya, kalangan masyarakat mungkin pernah melihat dan mengalami sendiri bagaimana kemacetann dan kesemrawutan terjadi karena malasnya pengemudi motor, mobil pribadi dan kendaraan umum seperti bus berjalan di jalurnya sendiri, malahan ingin saling mendahului dan kalau bisa merebut jalur hak orang lain. Terkadang saking tidak sabarnya lampu merah masih menyala kendaraan tersebut langsung nyelonong, yang terakhir terkadang saya juga melihat mobil yang suka tetap berjalan ketika di kawasan dekat rel kereta apa padahal palang sudah menutup jalan, mending kalau hal ini menyelakakan diri sendiri kalau menyangkut nyawa orang lain bagaimana? hal ini sungguh sangat merugikan banyak pihak. Di negara mana pun semua orang pasti pernah merasakan yang namanya antri. Dari antri di bank, di tempat pembayaran rekening, di loket rumah sakit, loket kereta api, di kasir supermarket, di antrian penumpang busway, dan lain-lain Biasanya kalau di tempat-tempat berupa kantor atau fasilitas umum di ruangan tertutup seperti itu orang cenderung tertib mengikuti arus antrian karena sudah ada pembatas yang menandakan jalur antrian, tapi kalu yang tidak ada penjaganya langsung saja dalam antrian pasti ada yang tidak mengikuti peraturan yang ada. marilah mulai tanamkan budaya antri dari diri sendiri, dan mungkin orang lain yang tidak melakukan mengantri akan malu sendiri pada akhirnya jika kebanyakkan masyarakat sudah menyadari hal tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar