1. Akulturasi
Akulturasi ( Acculturation atau culture contact)
adalah proses sosial yang timbulbila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan
tertentu dihadapkan denganunsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan
sedemikian rupa, sehinggaunsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima
dan diolah ke dalamkebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian
kebudayaan itusendiri.Secara singkat, akulturasi adalah bersatunya dua
kebudayaan atau lebih sehinggamembentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan
unsur kebudayaan asli.
Contoh-contoh Akulturasi
a.Kereta Singo Barong (Cirebon)
Kereta Singa Barong, yang dibuat
pada tahun 1549, merupakan refleksidari persahabatan Cirebon dengan
bangsa-bangsa lain. Wajah kereta inimerupakan perwujudan tiga binatang yang
digabung menjadi satu, gajahdengan belalainya, bermahkotakan naga dan bertubuh
hewan burak 10Belalai gajah merupakan persahabatan dengan India yang beragama
Hindu,kepala naga melambangkan persahabatan dengan Cina yang beragamaBuddha,
dan badan burak lengkap dengan sayapnya, melambangkanpersahabatan dengan Mesir
yang beragama Islam.Kereta ini dibuat oleh seorang arsitek kereta Panembahan
Losari danpemahatnya Ki Notoguna dariKaliwulu. Pahatan pada kereta itumemang
detail dan rumit. Mencirikanbudaya khas tiga negara sahabat itu,pahatan,
wadasan dan megamendungmencirikan khas Cirebon, warna-warna ukiran yang
merah-hijaumencitrakan khas Cina. Dalam keretaitu, tiga budaya (Buddha, Hindu,
danIslam) digambarkan menjadi satudalam trisula di belalai gajah.
b. Keraton Kasepuhan Cirebon
Bangunan arsitektur dan interior Keraton Kasepuhan
menggambarkanberbagai macam pengaruh, mulai dari gaya Eropa, Cina, Arab,
maupunbudaya lokal yang sudah ada sebelumnya, yaitu Hindu dan Jawa. Semuaelemen
atau unsur budaya di atas melebur pada bangunan KeratonKasepuhan
tersebut.Pengaruh Eropa tampak pada tiang-tiang bergaya Yunani. Arsitektur
gayaEropa lainnya berupa lengkungan ambang pintu berbentuk setengahlingkaran
yang terdapat pada bangunan Lawang Sanga (pintu sembilan).Pengaruh gaya Eropa
lainnya adalah pilaster pada dinding-dindingbangunan, yang membuat dindingnya
lebih menarik tidak datar. Gaya bangunan Eropa juga terlihat jelas pada bentuk
pintu dan jendela pada bangunan bangsal Pringgondani, berukuran lebar dan
tinggi sertapenggunaan jalusi sebagai ventilasi udara.Bangsal Prabayasa
berfungsisebagai tempat menerima tamu-tamu agung. Bangunan tersebutditopang
oleh tiang saka darikayu. Tiang saka tersebut diberihiasan motif tumpal yang berasal
dari Jawa.Pengaruh arsitektur Hindu-Jawa yang jelas menonjol adalah bangunan
SitiHinggil yang terletak di bagian paling depan kompleks keraton.
Seluruhbangunannya terbuat dari konstruksi batu bata seperti lazimnya
bangunancandi Hindu. Kesan bangunan gaya Hindu terlihat kuat terutama padapintu
masuk menuju kompleks tersebut, yaitu berupa gapura berukuransama atau simetris
antara bagian sisi kiri dan kanan seolah dibelah.Pada dinding kiri dan kanan
bangsal Agung diberi hiasan tempelan porselen dari Belanda berukuran kecil 110
x 10cm berwarna biru (blauwedelft) dan berwarna merah kecoklatan. Pada bagian tengahnya
diberi tempelan piring porselen Cina berwarna biru. Lukisan pada piring
tersebut melukiskan seni lukis Cina dengan teknik perspektif yang bertingkat. Secara
keseluruhan, warna keraton tersebut didominasi warna hijau yangidentik dengan
simbol Islami. Warna emas yang digunakan pada beberapa ornamen melambangkan
kemewahan dan keagungan dan warna merahmelambangkan kehidupan ataupun surgawi.
Bangunan KeratonKasepuhan menyiratkan perpaduan antara aspek fungsional dan
simbolismaupun budaya lokal dan luar. Mencerminkan kemajemukan gayamaupun
kekayaan budaya bangsa Indonesia.
2. Relasi Internakultural
Pengertian Interakultural
Definisi yang pertama dikemukakan didalam buku “Intercultural
Communication: A Reader” dimana dinyatakan bahwa komunikasi antar budaya
(intercultural communication) terjadi apabila sebuah pesan (message) yang harus
dimengerti dihasilkan oleh anggota dari budaya tertentu untuk konsumsi anggota
dari budaya yang lain (Samovar & Porter, 1994, p. 19).
Definisi lain diberikan oleh Liliweri bahwa proses komunikasi antar budaya
merupakan interaksi antarpribadi dan komunikasi antarpribadi yang dilakukan
oleh beberapa orang yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda (2003,
p. 13). Apapun definisi yang ada mengenai komunikasi antar budaya
(intercultural communication) menyatakan bahwa komunikasi antar budaya terjadi
apabila terdapat 2 (dua) budaya yang berbeda dan kedua budaya tersebut sedang melaksanakan
proses komunikasi. Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi di
antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik,
atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini. Menurut Stewart L.
Tubbs,komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda
budaya (baik dalam arti ras, etnik, atau perbedaan-perbedaan sosio
ekonomi).Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh
sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi.
3. Kesimpulan
Jadi terdapat hubungan atau relasi antara
akulturasi dengan intercultural. Ada pun salah satunya akulturasi dapat
terwujud dengan adanya peran dari intercultural yaitu proses komunikasi antar
budaya merupakan interaksi antarpribadi dan komunikasi antarpribadi yang
dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki latar belakang kebudayaan yang
berbeda. Dari proses komunikasi budaya yang berbeda tersebut secara langsung
ataupun tidak langsung tercipta akulturasi yaitu Kebudayaan asing itu lambat
laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan
hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Singkatnyanya dari komunikasi
berbeda budaya menghasilkan perpaduan budaya yang berbeda juga namun tanpa
menghilangkan unsur kebudayaan kelompok masing-masing.
sumber:
Harianto,
Jimmy S. ”Keraton Kasepuhan dan Pergaulan Antarbangsa.”
http://images.google.co.id
/imgres?imgurl=http://www.kompas.com/kompascetak/0104/12/daerah/1104h27.jpg&imgrefurl=http://www.kompas.com/kompascetak/0104/12/daerah/kera27.htm&h=361&w=248&sz=20&hl=id&start=1&um=1&tbnid=WVVh_lQhe44UBM:&tbnh=121&tbnw=83&prev=/images%3Fq%3Dkeraton%2Bkasepuhan%2Bcirebon%26svnum%3D10%26um%3D1%26hl%3Did.
(diakses
pada 6 desember 2012, pukul 20.20 WIB).
Munandar, Agus Aris. ”Dinamika Kebudayaan Indonesia–Suatu Tinjauan
Ringkas.”http://www.geocities.com/liacybercampus/lingua1 (diakses pada 6
desember 2012, pukul 20.05 WIB).
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_antarbudaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar